Apa Itu TENS Pengertian dan Cara Kerjanya

Apa Itu TENS? Pengertian dan Cara Kerjanya

author
2 minutes, 8 seconds Read

Terapi TENS menjadi salah satu metode yang digunakan untuk mengatasi nyeri akibat sejumlah kondisi. Beberapa di antaranya sakit punggung bagian bawah, gangguan saraf, hingga nyeri setelah persalinan. Artikel ini pun menjelaskan cara kerja hingga efek samping yang perlu Anda ketahui sebelum mencobanya.

TENS dan manfaatnya

Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) termasuk teknik fisioterapi untuk mengurangi sensasi nyeri dengan menggunakan arus listrik. Arus listrik yang digunakan sudah dimodifikasi untuk memudahkan rangsangan terhadap sistem saraf. Dengan begitu, serabut saraf akan teraktivasi, baik pada saraf berdiameter besar maupun kecil, untuk menyampaikan informasi sensoris menuju sistem saraf pusat.

Dilansir dari website Cleveland Clinic, TENS yang diaplikasikan dengan tepat akan memberikan sejumlah manfaat untuk meredakan:

  • Sakit menstruasi atau gangguan seperti endometriosis;
  • Cedera di saraf tulang belakang atau akibat olahraga;
  • Operasi dan proses persalinan;
  • Nyeri leher, sendi, dan punggung;
  • Peradangan pada bantalan sendi maupun otot;
  • Fibromyalgia, osteoporosis, dan multiple sclerosis;

Cara kerja penerapan TENS

Cara kerja TENS difokuskan pada arus listrik yang dimasukkan ke tubuh memakai dua elektroda yang ditempelkan ke permukaan kulit. Arus listrik yang digunakan juga berfrekuensi rendah, yakni kurang lebih 2 Hz Ada pula teori endorfin dan gate control yang diterapkan untuk mempengaruhi produksi endorfin tubuh yang kerap dipakai pada nyeri kronis.

Kemudian, penerapan TENS dalam teori gate control mampu menstimulasi serat A-β sekaligus mengaktifkan sistem penekanan pada rasa sakit. Hanya saja, frekuensi arus listrik yang dipakai lebih besar, yakni 50 sampai 150 Hz, yang akan dialirkan ke sistem saraf pusat.

Tujuan dari metode ini adalah mengurangi kemampuan mengirimkan sinyal nyeri pada saraf menuju otak dan tulang belakang. Dengan begitu, sakit berangsur berkurang. Kemudian, pasien pun nyaman dan fokus memulihkan diri.

Efek samping terapi TENS

Selain cara kerja dan manfaat, efek samping adalah hal lain yang harus antisipasi saat melakukan pengobatan dengan alat TENS ini. Orang-orang yang kali pertama mengambil terapi ini umumnya merasakan sensasi menggelitik hingga menusuk. Dengungan mesin dari alat tak jarang menimbulkan ketidaknyamanan selama terapi berlangsung. Namun biasanya mereka akan semakin terbiasa dengan sensasi ini setelah beberapa kali melakukan terapi.

Pasien juga berisiko mengalami reaksi apabila memiliki alergi terhadap gel lengket pada elektroda yang ditempelkan pada permukaan kulit. Tanda-tanda yang muncul adalah kemerahan sampai iritasi. Untuk menghindarinya, Anda disarankan mengkonsultasikannya kepada dokter atau pihak penyedia terapi supaya nantinya mereka mengganti dengan gel bersifat hipoalergenik.

Satu lagi efek samping yang harus diwaspadai adalah kesalahan pemasangan elektroda. Sebagai contoh, penempatan di bagian depan leher berpotensi menurunkan tekanan darah yang akan berisiko memicu kejang. Begitu pula pemasangan di area mata yang berpotensi menyebabkan cedera. Namun, efek samping tersebut dapat dihindari selama Anda melakukan terapi TENS dengan menggunakan tenaga profesional.

Nah, semoga membantu ya!

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *