Meski terlihat mirip, akrilik dan kaca memiliki karakteristik yang berbeda. Kedua material tersebut juga sering diaplikasikan untuk menambah keindahan hunian rumah seperti atap. Atap akrilik maupun atap kaca sering menjadi pilihan karena ketahanannya. Namun, manakah material yang lebih unggul jika dikomparasikan dari segi ketahanan goresan, retakan, sinar matahari, fleksibilitas, hingga berat dan harganya. Berikut penjelasannya ya.
- Ketahanan terhadap goresan
Dari segi ketahanan terhadap goresan, material atap berbahan kaca biasanya lebih tebal dan sulit tergores, karena goresan pada atap kaca juga bisa menjadi salah satu penyebab kaca menjadi rentan pecah. Sedangkan pada atap berjenis akrilik, meski mudah tergores, bahan akrilik masih dapat dipoles kembali untuk menghilangkan goresan yang muncul.
- Rawan retakan
Dari segi kerentanan terhadap retakan, atap kaca lebih mudah pecah jika terbentur atau jatuh, hal ini membuatnya lebih berbahaya untuk dipilih. Sedangkan akrilik lebih tahan benturan ketika terjatuh dan hanya akan meninggalkan goresan pada akrilik tersebut. Namun kembali lagi, pemasangan atap sedari awal harus dilakukan secara hati-hati, sehingga kejadian seperti atap jatuh ini tidak sampai terjadi.
- Sinar matahari
Dalam hal ketahanan terhadap sinar matahari, akrilik mampu menahan panas sinar matahari 20% lebih baik ketimbang material atap berbahan kaca. Sehingga dari segi ketahanan, akrilik dapat dikatakan lebih awet dan tahan lama dibandingkan atap kaca.
- Fleksibilitas
Dari segi fleksibilitas, akrilik lebih fleksibel dari kaca, hal ini dikarenakan sifat viskoelastis yang dimiliki oleh akrilik. Sifat viskoelastis adalah kemampuan sebuah material untuk kembali ke bentuk semula setelah beberapa waktu tertentu. Dan hal ini tidak dimiliki oleh material berbahan kaca.
- Berat Material
Material berbahan kaca cenderung lebih berat karena tersusun dari partikel-partikel yang rapat. Berbeda dengan material akrilik yang terbuat dari plastik yang membuatnya lebih ringan dan tahan lama dibandingkan material kaca.
- Harga
Pada sebagian kasus kaca bisa lebih mahal dari akrilik karena ketebalannya yang bervariasi, semakin tebal sebuah kaca maka harganya juga semakin mahal. Sedangkan akrilik bisa lebih mahal dari kaca karena membutuhkan bahan pembuatan yang lebih banyak dan pemrosesan yang kompleks. Untuk ketebalan yang sama, akrilik akan lebih mahal dari kaca namun lebih hemat dalam jangka panjang, karena daya tahannya lebih kuat dan fleksibel ketimbang kaca.
Dari komparasi di atas, atap akrilik memiliki beberapa keunggulan dibanding atap kaca, begitu juga sebaliknya. Sehingga pada akhirnya, semua kembali lagi pada sang pemilik rumah dalam memilih material yang diinginkan. Akrilik dan kaca memiliki plus dan minusnya masing-masing, namun yang terpenting adalah jangan lupa untuk rutin melakukan perawatan agar atap yang kalian pakai tetap awet dan tahan lama ya.